Stratifikasi Sosial, pentingkah?

Permasalahan pelapisan sosial yang terjadi dalam masyarakat membuat 'gap' dlam hubungan satu individu dengan individu lainnya.
Apakah diperlukan atau tidak adanya stratifikasi sosial dalam masyarakat baik yang tinggal diperkotaan atau pun yang berada dipedesaan?


Definisi dari stratifikasi sosial sendiri adalah dimensi vertikal dari struktur sosial masyrakat, dalam artian melihat perbedaan masyrakat terhadap pelapisan yang ada, apakah berlapis secara vertikal atau berlapis secara terbuka dan tertutup.

Macam-Macam / Jenis-Jenis Status Sosial

1. Ascribed Status
Ascribed status adalah tipe status yang didapat sejak lahir seperti jenis kelamin, ras, kasta, golongan, keturunan, suku, usia, dan lain sebagainya.
2. Achieved Status
Achieved status adalah status sosial yang didapat sesorang karena kerja keras dan usaha yang dilakukannya. Contoh achieved status yaitu seperti harta kekayaan, tingkat pendidikan, pekerjaan, dll.
3. Assigned Status
Assigned status adalah status sosial yang diperoleh seseorang di dalam lingkungan masyarakat yang bukan didapat sejak lahir tetapi diberikan karena usaha dan kepercayaan masyarakat. Contohnya seperti seseorang yang dijadikan kepala suku, ketua adat, sesepuh, dan sebagainya.



Macam-Macam / Jenis-Jenis Stratifikasi Sosial
1. Stratifikasi Sosial Tertutup
Stratifikasi tertutup adalah stratifikasi di mana tiap-tiap anggota masyarakat tersebut tidak dapat pindah ke strata atau tingkatan sosial yang lebih tinggi atau lebih rendah.
Contoh stratifikasi sosial tertutup yaitu seperti sistem kasta di India dan Bali serta di Jawa ada golongan darah biru dan golongan rakyat biasa. Tidak mungkin anak keturunan orang biasa seperti petani miskin bisa menjadi keturunan ningrat / bangsawan darah biru.
2. Stratifikasi Sosial Terbuka
Stratifikasi sosial terbuka adalah sistem stratifikasi di mana setiap anggota masyarakatnya dapat berpindah-pindah dari satu strata / tingkatan yang satu ke tingkatan yang lain.
Misalnya seperti tingkat pendidikan, kekayaan, jabatan, kekuasaan dan sebagainya. Seseorang yang tadinya miskin dan bodoh bisa merubah penampilan serta strata sosialnya menjadi lebih tinggi karena berupaya sekuat tenaga untuk mengubah diri menjadi lebih baik dengan sekolah, kuliah, kursus dan menguasai banyak keterampilan sehingga dia mendapatkan pekerjaan tingkat tinggi dengan bayaran / penghasilan yang tinggi.

2000 tahun yang lalu, Aristoteles sudah membuat pelapisan itu dengan menyebut golongan yang sangat kaya, sangat miskin dan yang berda ditengah kedua golongan tersebut. jadi kita sudah melihat bahwa stratifikasi sosial tersebut sudah ada sejak lama dan sudah diciptakan banyak golongan untuk mengelompokan status sosial seseorang. 

Lalu apakah diperlukan adanya stratifikasi sosial seseorang?
Menurut saya, stratifikasi sosial hanyalah sebuah upaya untuk mengekslusifkan diri sendiri. Sedangkan sebagaimanapun besar usaha kita untuk menjadi diatas seseorang dalam tingkatan sosial dimata Tuhan semua manusia adalah sama. Walaupun pada akhirnya tidak pula dapat kita pungkiri bahwa stratifikasi sosial dalam kehidupan nyata memang terjadi.kesnjangan yang terlihat dalam 'gap antar individu ini banyak terjadi dalam masyrakat perkotaan. Dalam masyarakat pedesaan, stratifkasi sosial tidak begitu nampak keberadaannya, karena mereka merasa bahwa apa yang dimiliki sekarang adalah hasil gotong royong untuk mengadakan desa tersebut. Jadi, menurut saya stratifikasi sosial tidaklah penting, karena manusia adalah sama.





  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS